Rabu, 27 November 2024

Cerpen "Luka Yang Tak Pernah Kering"



               Arman adalah sosok yang setia dan penuh kasih sayang. Ia mencintai pacarnya, Syifa, dengan sepenuh hati. Namun, cinta yang ia berikan tidak selalu dibalas dengan kesetiaan yang sama. Syifa, meskipun mencintai Arman, sering kali tergoda oleh perhatian dari pria lain. Perselingkuhan demi perselingkuhan terjadi, dan setiap kali Arman mengetahuinya, hatinya hancur berkeping-keping.

               Suatu hari, ketika Arman memutuskan untuk mengunjungi Syifa di kost-nya, ia melihat pemandangan yang membuat hatinya remuk. Di depan kost tersebut, Syifa sedang berbicara akrab dengan pria lain, terlihat begitu dekat dan intim. Arman mencoba menenangkan dirinya, berpikir mungkin itu hanya pertemanan biasa. Arman dikenal sebagai seorang yang sabar dan selalu positif thinking, meskipun agak mencurigakan dia sebisa mungkin mencoba untuk tidak berburuk sangka.

               Di hari berikutnya Arman ingin sekali menemui Syifa lagi, karena pertemuannya kemarin agak sedikit canggung karena kejadian itu. Arman akhirnya bergegas ke kostnya Syifa, dengan membawakan makanan kesukaan Syifa. Arman lupa untuk mengabari Syifa bahwa dia akan mengunjunginya karena HPnya ketinggalan di rumah.

               Malam sudah larut, waktu menunjukan pukul 22.00, sebenarnya ini bukan waktu biasanya Arman menemui Syifa di kostnya. Tapi karena Arman sangat ingin menemui Syifa dia tetap ingin pergi ke kostnya Syifa. Arman hanya ingin menemuinya karena tidak baik laki-laki bertemu dengan perempuan berdua sampai larut malam. Ketika tiba, dia lalu berjalan melalui koridor, dan tepat di depan pintu kost kamar Syifa, dia mendengar suara tawa dari dalam kost. Dengan hati-hati, ia mendekat dan spontan membuka pintu kamar. Beratapa kagetnya dia melihat Syifa berpelukan dengan pria lain di kamar kostnya. Hatinya terasa seperti dihancurkan.

"Syifa, apa yang kamu lakukan?" suaranya bergetar penuh emosi.

Syifa terkejut, melepaskan pelukannya dan menatap Arman dengan wajah pucat.

"Arman, ini tidak seperti yang kamu pikirkan," jawabnya dengan suara gemetar.

Namun, semua bukti sudah jelas di depan mata Arman. Dengan mata yang berkaca-kaca, ia berkata, "Kenapa kamu tega, Syifa. Aku pikir kamu benar-benar mencintaiku."

Syifa mencoba mendekat, tapi Arman mundur, menahan air mata yang mulai mengalir.

"Maafkan aku, Arman. Aku berjanji ini yang terakhir kali,"

kata Syifa dengan air mata yang mengalir di pipinya. Lalu Syifa memeluk Arman sambil menenangkannya.

Tanpa rasa bersalah laki-laki yang bersama Syifa bergegas keluar, tanpa menjelaskan apapun meninggalkan Arman dan Syifa di kamar yang menangis.

            Arman, dengan hati yang penuh luka, selalu memberikan kesempatan kedua. Agar Syifa tidak lagi melakukannya. Arman sangat sakit tapi dia masih sangat mencintai Syifa. Dia kembali menaruh kepercayaan kepadanya agar bisa berubah. Tapi sepertinya Syifa tidak pernah berubah, dia tidak mampu memegang kata-katanya. Berulang kali Syifa kepergok bersama laki-laki lain di tempat umum.

               Tapi Arman selalu memberikan kesempatan-kesempatan lain kepada Syifa. Tapi sepertinya kesabaran Arman dimanfaatkan oleh Syifa. Sebenarnya Syifa juga mencintai Arman tapi apa daya, Syifa tidak mampu untuk menghentikan kebiasaannya tersebut. Syifa memiliki paras yang cantik, dan selalu ramah kepada orang lain, mungkin itulah yang membuat laki-laki lain mudah jatuh cinta kepada. Sayangnya Syifa gampang terbuai dengan godaan laki-laki lain yang menggodanya tersebut meskipun dia sudah memiliki Arman.

               Menjelang malam tahun baru Arman berencana untuk mengajak Syifa berlibur, dia ingin mengajak Syifa berlibur ke sebuah pantai. Tapi satu hari sebelumnya dia mendapat kabar jika Syifa tidak bisa pergi karena dia pulang kampung. Syifa berkata ingin menghabiskan waktu bersama keluarga karena dia sudah lama tidak bertemu kedua orangtuanya sehingga dia ingin menikmati quality time liburan tahun baru bersama keluarga.

               Arman sempat kecewa karena tidak bisa menikmati tahun bariu bersama Syifa tapi dia memaklumi karena Syifa sendiri jarang pulang dikarenakan jadwal pekerjaannya yang padat dan rumahnya yang jauh. Sehingga dalam setahun dia hanya pulang 2 kali saja, yaitu waktu libur lebaran dan tahun baru.

               Pada malam pergantian tahun Arman lebih memilih menghabiskan waktu bersama teman-temannya di sebuah kafe. Kafe tersebut dekat tempat kost Syifa. Kafe tersebut juga tempat  Arman dan Syifa bertemu, dimana dia pernah dijodoh jodohkan sama teman-temannya. Kebetulan teman-teman Arman juga mengenal Syifa, mereka masih satu kantor dengan Syifa.

               Di tengah-tengah menikmati momen berkumpul bersama teman-temannya, Arman diberitahu oleh seorang temannya yang kebetulan dekat juga dengan Syifa. Temannya tersebut memberitahukan kepada Arman jika Syifa sedang berlibur dengan laki-laki lain. Temannya itu tahu dari IG Story milik laki-laki yang berlibur bersama Syifa tersebut yang juga satu kantor. Arman tak yakin, karena di IG Syifa dia tidak memposting apa-apa. Lalu dia meminjam ponsel temannya tersebut dan melihat postingan IG laki-laki yang bersama Syifa tersebut.

               Satu persatu postingannya dia lihat, benar saja ada beberapa foto dan Video yang memperlihatkan Syifa sangat mesra dengan laki-laki yang diduga selingkuhnya itu. Arman langsung terdiam, tangannya gemetar, hatinya kembali hancur. Teman-temannya mencoba menenangkannya dengan menepuk bahu Arman. Tak lama setelah itu Arman pulang, dia pamit ke teman-temannya.

               Setelah libur tahun baru usai, dan Syifa memberikan kabar bahwa dia sudah kembali ke Kost. Arman meminta Syifa untuk ketemuan di kafe. Mereka pun bertemu dan duduk meja di sudut kafe. Arman mengatakan ke Syifa bahwa dia tahu semuanya. Dia tahu bahwa Syifa telah membohonginya lagi. Syifa kaget dan ingin mengklarifikasi tentang laki-laki yang bersamanya kemarin. Tapi Arman sepertinya sudah tidak percaya lagi, dia sudah lelah, sedih, dan kecewa.

“Aku sudah lelah, harus sampai kapan aku harus memafkanmu!”

“Aku sudah sering memberimu kesempatan, tapi kau selalu sia siakan kesempatan itu, mau sampai kapan? Aku sudah bertahan sejauh ini, aku sudah berkomitmen dengan hubungan ini. Bahkan aku ingin serius sama kamu tapi kamu menghancurkan semuanya.”

Syifa terdiam dengan mata berkaca-kaca tanpa kata-kata, sementara Arman menatapnya dengan mata yang penuh dengan kesedihan dan kekecewaan. Dia melanjutkan perkataannya.

"Syifa, aku mencintaimu, tapi aku tidak bisa terus hidup seperti ini. Hatiku terlalu sakit untuk terus memaafkanmu. Aku harus melepaskanmu," katanya dengan suara yang bergetar.

               Syifa terdiam, menyadari bahwa disaat setik itu ia telah kehilangan pria yang paling mencintainya. Tapi dia juga merasa sangat menyesal dan tak bisa lagi memohon Arman untuk memaafkannya. Mengingat dia telah melukai hati Arman berulang kali.

"Arman, aku mengerti. Maafkan aku! Maafkan aku yang selalu melukai hatimu, aku salah aku jahat telah menyakiti orang yang selama ini baik, peduli dan tulus kepadaku”

“Aku mencintaimu, tapi di waktu yang sama aku juga tak sadar menyakitimu, sudah terlalu sering aku melontarkan kata-kata penyesalan kepadamu. Walaupun berat aku menerima semua keputusanmu, bahwa kita mulai saat ini harus saling melepaskan, Aku hanya berharap kau bisa menemukan kebahagiaanmu…"  jawabnya dengan air mata yang mengalir.

               Setelah perpisahan itu, Arman berusaha move on. Hari-hari pertama terasa sangat berat, namun perlahan ia mulai menemukan kebahagiaan dalam kesendirian. Ia belajar mencintai dirinya sendiri dan menemukan kembali hal-hal yang membuatnya bahagia. Waktu telah berlalu setelah perpisahan mereka, Syifa beberapa kali mencoba menghubungi Arman. Ia mengirim pesan, menelepon, bahkan mencoba mengunjungi tempat-tempat yang sering mereka datangi bersama terutama kafe tempat mereka terakhir bertemu. Entah apa maksudnya, tapi belakangan ada kabar bahwa Syifa telah putus dengan pacar barunya. Hubungan mereka sangat singkat, kabarnya Syifa juga diselingkuhi oleh pacarnya itu. Syifa mendapatkan karma sama seperti yang dia lakukan pada Arman dulu.

               Namun sudah tidak peduli lagi dengan kehidupan Syifa, Arman telah memutuskan untuk menutup bab itu dalam hidupnya. Ia mengabaikan semua upaya Syifa untuk menghubunginya, bertekad untuk menemukan kedamaian dan kebahagiaan dalam hidupnya sendiri.

               Arman focus pada dirinya sendiri, untuk sementara dia tak mau menjalin hubungan dengan perempuan lain. Hal ini bukan karena traumanya tapi dia merasa jatuh cinta lagi ada sesuatu yang melelahkan. Dia tak mau menempatkan harapannya kepada orang lain lagi walaupun semenjak dia putus dia mulai sering didekati oleh teman-teman perempuannya. Walaupun kenangannya bersama Syifa sakit, dia tetap mendoakan Syifa agar bertemu dengan orang yang mampu mencintainya dengan tulus, mampu membimbingnya, dan bisa membahagiannkan. Dia mulai ikhlas dan menemukan kembali ketenangannya.

 

 - SELESAI -

By Heru AP

0 Comments

Posting Komentar