Sinopsis
Novel Tuhan, Izinkan Aku Menjadi Pelacur! menyoroti kehidupan Nidah Kirani atau dipanggil Kiran. Semula, ia adalah mahasiswi yang dikenal taat dalam beragama dan kehidupannya tidak berlebihan. Kiran berusaha menjalani kesehariannya dengan penuh kezuhudan. Kiran memiliki cita-cita sederhana namun penuh makna untuk hidupnya, yaitu taat beragama secara kaffah. Oleh sebab itu, ia bergabung dengan organisasi bernama Jemaat Islam.
Sepertinya, Kiran masuk ke lingkungan jamaah yang eksklusif. Ia kerap mendapati konsep ketuhanan yang diajarkan di kelompok tersebut tidak sepaham dengan yang diyakininya. Semua pertanyaan tentang Tuhan dijawab dengan doktrin tertutup. Dari situlah Kiran mulai mendapati jiwanya kosong. Ia sangat kecewa, termasuk marah kepada Tuhan. Saat rasa kecewa semakin mendalam, Kiran memutuskan masuk ke lembah hitam: Prostitusi. Kiran mulai membuka diri untuk melayani para tamu hidung belang. Ia tidak peduli disebut "ayam kampus", yaitu sebutan bagi mahasiswi yang menjual diri. Kiran sama sekali tidak merasa menyesal setiap kali melakukan aktivitasnya sebagai pelacur, yang olehnya dimaknai sebagai wujud kekecewaan kepada Tuhan dan agamanya.
Review
"Tuhan, Izinkan Aku Menjadi Pelacur" adalah novel yang kontroversial namun sangat menggugah. Muhidin M. Dahlan berhasil menyajikan cerita yang realistis dan penuh emosi, menggambarkan kehidupan seorang perempuan yang terjebak dalam situasi sulit. Novel ini mengajak pembaca untuk melihat sisi lain dari kehidupan yang sering kali tersembunyi dan tidak dibicarakan secara terbuka. Dengan gaya bahasa yang lugas dan narasi yang kuat, novel ini mampu menyentuh hati pembaca dan mengajak mereka untuk merenungkan nilai-nilai moral dan spiritual dalam kehidupan.
Muhiddin M. Dahlan menulis novel setebal 269 halaman ini sebagai media untuk menyampaikan kritik sosial. Ia menyoroti bahayanya organisasi radikal yang mengusung pendirian negara Islam dengan jalan menghalalkan berbagai cara. Bagi jamaahnya yang tidak siap mental, itu bisa membuat kekecewaan mendalam seperti yang dialami Kiran. Selain itu bukan hanya persoalan spititual yang diceritakan, tapi novel ini juga menyoroti berbagai isu sosial seperti kemiskinan, pendidikan, dan ketidakadilan gender. Meskipun mengandung konten yang sensitif, novel ini memberikan pandangan yang mendalam tentang perjuangan hidup dan pencarian makna dalam kehidupan yang penuh dengan tantangan.
Realitas Sosial yang Kuat
Novel ini berhasil menggambarkan realitas sosial dengan sangat kuat dan nyata. Pembaca dapat merasakan kehidupan keras yang dialami oleh karakter utama, membuatnya merasa lebih dekat dan empati terhadap masalah yang dihadapi.
Penulisan yang Lugas dan Emosional
Gaya bahasa yang digunakan Muhidin M. Dahlan sangat lugas dan emosional. Ini memberikan daya tarik tersendiri bagi pembaca, membuat mereka terikat dengan cerita dan karakter-karakternya secara psikologis.
Isu-Isu Penting yang Diangkat
Novel ini membahas berbagai isu penting seperti kemiskinan, pendidikan, dan ketidakadilan gender, yang sering kali tidak dibicarakan secara terbuka. Pesan yang diceritakan pada novel ini sangat kental dengan pengaruh Feminisme, Ini memberikan pemahaman yang lebih dalam tentang isu-isu tersebut.
Konten yang Sensitif
Novel ini mengangkat tema yang cukup kontroversial, beberapa pembaca mungkin merasa tidak nyaman dengan beberapa bagian cerita. Ini bisa menjadi kekurangan bagi pembaca yang lebih konservatif atau sensitif terhadap topik tersebut. Disarankan bagi kalian yang ingin membaca novel ini untuk lebih terbuka dan memahami setiap makna dan pesan yang disampaikan di novel ini dengan melihatnya secara kontekstual buat hanya tekstual saja.
Secara keseluruhan, "Tuhan, Izinkan Aku Menjadi Pelacur" adalah novel yang kuat dan menggugah dengan banyak pesan penting dan relevan dengan kehidupan. Meskipun ada beberapa kekurangan, kelebihan novel ini dalam menyajikan realitas sosial dan emosional membuatnya layak untuk dibaca.
Itulah tadi sedikit Review dari Novel “Tuhan, Izinkan Aku Menjadi Pelacur” karya Muhidin M. Dahlan. Menurut saya pribadi jujur novel ini memberikan pandangan baru tentang realitas yang dihadapi seorang muslim dan muslimah diluar sana. Memperlihatkan sesuatu yang tabu untuk diungkapkan. Meskipun tampak controversial tapi mungkin beginilah kenyataannya. Novel ini sangat saya rekomendasikan bagi kamu yang suka novel beragaya Feminisme dan kritik social. Terima kasih telah membaca Review singkat ini. Semoga bermanfaat
0 Comments
Posting Komentar