Kamis, 12 September 2019

Belajarlah Menjaga Privasi





Dalam kehidupan yang kita jalani segala hal yang kita miliki dan lakukan adalah sesuatu yang seharusnya bersifat privasi. Orang-orang tidak perlu tahu tentang semua kehidupan kita sehari-hari. Privasi adalah sesuatu yang berharga untuk kita lindungi. Hanya kita, orang-orang terdekat saja dan Tuhan saja yang cukup tahu tentang cerita kita. Berbeda dengan saat ini, di era digital yang sangat pesat, semakin banyak orang-orang yang mengabaikan betapa berharganya privasi kehidupan mereka. Setiap kegiatan yang mereka lakukan akan selalu diabadikan dan dibagikan di internet.

Selain kegiatannya yang setiap saat di perlihatkan kepada netizen, tak jarang apa yang dia miliki atau kekayaanya dan bahkan hal yang paling sakral pun seperti urusan agama atau ibadah juga diperlihatkan di depan public padahal ibadah hanya manusia dan Tuhanlah yang cukup tahu. Banyak orang beralasan bahwa itu hanyalah sekedar berbagi, iseng-iseng, dan sepele tapi benarkah alas an seperti itu? Atau alasan mereka sebenarnya adalah Pencitraan, Riya’, atau Narsisme yang berlebihan. Saat ini mayoritas pengguna internet sudah tidak ada lagi ruang pribadi untuk mereka simpan sendiri. Kehidupan pribadi seakan menjadi bahan tontonan orang lain. Share sana, share sini, jari jemari kta tak pernah bisa berhenti untuk melakukannya.

Seharunya hidup kita adalah milik kita sendiri. Ada beberapa orang ketika memiliki dan ditimpa masalah mereka langsung meluapkannya di media social dengan menulis status tentang kekecewaan, kebencian, kesedihan, dan kemarahan dengan begitu mudahnya. Lalu ada yang menanggapinya tapi si penulis status mala marah-marah dan bilang “jangan suka urusi urusan orang lain!”. Sebenarnya jika tidak ingin urusanmu dicampuri orang lain maka janganlah mengekspos masalahmu ke ruang public media social. Cukuplah curahkan masalahmu ke orang-orang terdekatmu, baik itu keluarga maupun sahabat dekat.

Privasimu adalah harga dirimu. Jagalah semua itu agar kehidupanmu normal dan nyaman. Boleh saja share kegiatanmu di media social tapi harus diingat tak semuanya harus dibagikan. Jadikan jadikan kehidupanmu sebagai tontonan dan hiburan orang lain hanya sekedar untuk sebuah penilaian dan pendapat orang lain. Pencitraan adalah sisi lain dari kesombongan. Penilaian orang adalah rantai yang mengikat kehidupanmu. Tidak perlu pikirkan pendapat orang lain dan tidak perlu menjadi orang yang ingin diakui. Jauhkanlah sifat membanggakan diri sendiri atau narsisme.

0 Comments

Posting Komentar