Dalam kehidupan yang kita jalani segala hal yang kita miliki dan
lakukan adalah sesuatu yang seharusnya bersifat privasi. Orang-orang tidak
perlu tahu tentang semua kehidupan kita sehari-hari. Privasi adalah sesuatu
yang berharga untuk kita lindungi. Hanya kita, orang-orang terdekat saja dan
Tuhan saja yang cukup tahu tentang cerita kita. Berbeda dengan saat ini, di era
digital yang sangat pesat, semakin banyak orang-orang yang mengabaikan betapa
berharganya privasi kehidupan mereka. Setiap kegiatan yang mereka lakukan akan
selalu diabadikan dan dibagikan di internet.
Selain kegiatannya yang setiap saat di perlihatkan kepada netizen,
tak jarang apa yang dia miliki atau kekayaanya dan bahkan hal yang paling
sakral pun seperti urusan agama atau ibadah juga diperlihatkan di depan public
padahal ibadah hanya manusia dan Tuhanlah yang cukup tahu. Banyak orang
beralasan bahwa itu hanyalah sekedar berbagi, iseng-iseng, dan sepele tapi
benarkah alas an seperti itu? Atau alasan mereka sebenarnya adalah Pencitraan,
Riya’, atau Narsisme yang berlebihan. Saat ini mayoritas pengguna internet
sudah tidak ada lagi ruang pribadi untuk mereka simpan sendiri. Kehidupan
pribadi seakan menjadi bahan tontonan orang lain. Share sana, share sini, jari
jemari kta tak pernah bisa berhenti untuk melakukannya.
Seharunya hidup kita adalah milik kita sendiri. Ada beberapa orang
ketika memiliki dan ditimpa masalah mereka langsung meluapkannya di media
social dengan menulis status tentang kekecewaan, kebencian, kesedihan, dan
kemarahan dengan begitu mudahnya. Lalu ada yang menanggapinya tapi si penulis
status mala marah-marah dan bilang “jangan suka urusi urusan orang lain!”.
Sebenarnya jika tidak ingin urusanmu dicampuri orang lain maka janganlah
mengekspos masalahmu ke ruang public media social. Cukuplah curahkan masalahmu
ke orang-orang terdekatmu, baik itu keluarga maupun sahabat dekat.
Privasimu adalah harga dirimu. Jagalah semua itu agar kehidupanmu
normal dan nyaman. Boleh saja share kegiatanmu di media social tapi harus
diingat tak semuanya harus dibagikan. Jadikan jadikan kehidupanmu sebagai
tontonan dan hiburan orang lain hanya sekedar untuk sebuah penilaian dan
pendapat orang lain. Pencitraan adalah sisi lain dari kesombongan. Penilaian
orang adalah rantai yang mengikat kehidupanmu. Tidak perlu pikirkan pendapat
orang lain dan tidak perlu menjadi orang yang ingin diakui. Jauhkanlah sifat
membanggakan diri sendiri atau narsisme.
0 Comments
Posting Komentar