Jumat, 23 Maret 2018

Orang Idealis Belum Tentu Idealis






                Istilah idealis sendiri memiliki kata dasar “ide”, yaitu memiliki makna bahwa hal tersebut adalah sesuatu yang tergagas atau memiliki gagasan. Orang yang idealis sendiri selalu memiliki pandangan yang lurus sesuai dengan apa yang dia yakini. Orang idealis cenderung kaku dan konsisten terhadap apa yang ingin dicapainya sesuai dengan pemikirannya. Orang yang idealis biasanya memiliki standar tertentu dan tinggi atau perfectionis. Orang idealis terkadang cenderung egois karena mereka selalu lurus dengan pandangan mereka dan tidak mudah menerima apa yang disampaikan orang lain yang berbeda tentang suatu hal. Mereka akan selalu yakin dengan pendapatnya sendiri karena menurutnya itulah yang terbaik.

Orang idealis selalu berpegang teguh pada pendiriannya dan tidak terpengaruh oleh hal lain disekitarnya. Meskipun tidak terpengaruh oleh orang lain mereka justru cenderung mempengaruhi orang lain dengan pemikirannya. Dari itu semua orang idealis sebenarnya tidak mementingan dirinya sendiri melainkan kepentingan orang lain pula meskipun terkadang memaksakan pemikirannya sendiri terhadap orang lain. Ada dari beberapa orang idealisme yang terkadang keliru dari cara pandangnya dalam menyikapi sesuatu seperti tidak menerima suatu perbedaan dalam cara berfikirnya dengan orang lain, yang berbeda dianggap buruk baginya. Pemikiran mereka cenderung memaksakan dan terkadang tidak diterima orang lain. Selalu berfikir bahwa apa yang yakini adalah hal sempurna dan semua masalah harus dipecahkan dengan cara berfikirnya. Pemikiran seperti ini sebenarnya harus serta dibarengi oleh situasi yang ada. Banyak orang yang pemahaman idealismenya seperti itu. Contohnya seorang pemimpin yang selalu berorasi tentang apa yang dia inginkan untuk membangun dan memajukan daerah yang dipimpinnya. Pemimpin itu selalu membuat aturan-aturan yang dianggapnya baik seperti mengatur cara berpakaian rakyatnya yang dinilainya terlalu radikal dan tidak sesuai di ruang publik, padahal komunitas penduduk yang dia pimpin adalah mayoritas muslim. Meskipun pendapatnya tidak terlalu salah namun ini cenderung otoriter dan tidaak melihat kultur yang ada. Contoh ini dapat kita temukan di negara-negara asing.

Menjadi orang idealis itu memang tidak salah asalkan mampu melihat realitas yang ada. Dapat menerima dan memadukan pemikiran lain dengan pemikirannya. Jangan terlalu kaku dan ego. Harus mencoba melihat segala sesuatu dengan persepektif yang berbeda. Apa yang menurutnya buruk belum tentu buruk pula bagi orang lain. Orang idealis memang dibutuhkan dalam membangun suatu sistem sosial dan budaya di dunia ini namun jika terlalu berlebihan maka idealisme akan berubah menjadi otoritarnianisme.


“Manusia tidak beraksi atas kenyataan, tetapi atas pikiran-pikiran yang ada dikepalanya.” (Anthony De Mello)

“Berfikirlah seperti apa yang dilakukan oleh orang bijaksana, tetapi berbicaralah seperti orang-orang.” (Aristoteles)





0 Comments

Posting Komentar