Perbedaan dalam diri manusia adalah fitrah sejak
lahir ataupun takdir. Terkadang banyak diantara kita yang saling membenturkan
dari perbedaan itu, mungkin itulah kenapa manusia saling berselisih. Perbedaan
adalah sesuatu yang seharusnya diterima meskipun itu sangat sulit. Dalam
keseharian perbedaan sendiri seringkali dibenturkan tanpa disadari, perbedaan
dalam keseharian itu seperti gaya hidup, hobi, pekerjaan, penampilan, seni, dan
sebagainya. Contohnya dalam hal sederhana yaitu penampilan, di suatu pesta
semua orang memakai baju yang bagus memakai kebaya, dan gaun namun ada satu
orang yang memakai busana muslim yang syariah, tertutup dan sangat sopan. Lalu
apa reaksi tamu yang lainnya? Pasti dalam hati mereka berfikir bahwa orang itu
menganut aliran islam tertentu, radikal, Arab, dan kampungan. Padahal dia hanya
ingin menerapkan apa yang dia percayai namun kita seenaknya mevonis dengan
hal-hal yang buruk.
Contoh lainnya yang sederhana adalah dalam satu
kelas semua anak suka film drama action barat namun ada satu orang yang suka
film Anime (animasi jepang), langsung semua anak mencap satu anak tersebut itu
dengan pemikiran terlalu kekanak-kanakan, tidak gaul, dan aneh. Padahal hanya
masalah selera kita langsung begitu mudahnya mevonis seseorang. Terkadang
berbeda bukan berarti aneh. Dari hal kecil yang sederhana dalam keseharian saja
kita dengan mudahnya membenturkan perbedaan tersebut apalagi hal yang lebih
besar lainnya. Kita sering mendengarkan kata-kata tentang toleransi namun
apakah kita benar-benar bisa untuk menerapkannya?.
Perbedaan adalah bagian dari manusia, jika semua
manusia sama apakah bisa disebut lagi manusia?. Saat ini kita sering melihat
situasi yang sangat panas di pemberitaan media tentang isu intoleransi. Ada satu
pihak sangat suka mevonis radikal orang lain dan anti idelogi negara dan ada
juga pihak lain yang menuduh orang lain liberalis dan dzalim. Saya tidak tahu
mana yang benar dan mana salah yang jelas dua-duanya salah. Kenapa dengan
sengaja membenturkan perbedaan tersebut dan seolah ingin benar dan di
publikasikan banyak orang?. Bukankah telah mereka mencotohkan suatu perilaku
yang buruk kepada generasi selanjutnya.
Solusi agar perbedaan itu tidak saling terbentur
adalah, jika ada pihak radikal dan anti idiologi negara pancasila maka jangan
semakin diperkeruh tapi rangkul mereka dan jangan sekali-kali mengklaim bahwa
pancasila adalah milik mereka sendiri karena kita hidup di negara yang sama
sehingga ada kata-kata “Saya Pancasila, Saya Indonesia” tapi yang lebih baik
adalah “Kita Pancasila, Kita Indonesia” karena apa? Karena kita adalah Negara
Kesatuan Indonesia. Di sisi pihak lain seharunya juga tidak melakukan hal
serupa dengan membenturkan perbedaan tersebut dengan mengatakan bahwa kita
lebih baik dari pada yang lain, liberalis, musuh, dan dzalim. Dalam setiap
agama terutama agama islam pasti mengajarkan sifat sabar dan tabayun dengan
mengklarifikasi setiap ujaran buruk yang ditujukan kepada kita. Dalam
kepercayaan Islam ada yang namanya dakwah yaitu menyebarkan kebaikan dengan
cara yang baik dan pintar. Terkadang kita selalu terbawa dalam emosi, gegabah,
dan memusuhi seolah-olah bertempur dalam perang. Jika salah maka nasehatilah,
jika terbawah amarah maka perbedaan akan semakin meruncing.
Memang di dunia ini perbedaan yang berujung
perselisihan tidak dapat dihindari namun tidak harus dilanjutkan karena kita
adalah manusia yang saling membutuhkan satu sama lainnya. Jika disuatu taman
ditanami satu jenis bunga maka akan terlihat membosankan dan nampak kurang indah
namun jika taman itu ditanami berbagai jenis tanaman bunga maka taman itu akan
tampak lebih indah dan berwarna-warni. Perbedaan bukan hanya tentang toleransi
beragama, suku, warna kulit namun juga tentang sifat dan perilaku. Perbedaan
bukanlah suatu tembok penghalang. Diskriminasi, intimadasi dan lainnya semua
berawal dari pemikiran kita. Jadi mari ubahlah pola pikir kita dan menerima
perbedaan. Dari hal kecil hingga hal yang besar tadi kita harus belajar
menerima. Tuhan bisa saja menciptakan manusia itu sama namun kenapa tuhan
menciptakan kita berbeda satu dengan yang lain? Karena tuhan ingin kita berbuat
kebaikan dengan menghargai dan mensyukuri apa yang ada di sekitar kita.
“Pikiran
manusia membuat pemisahan-pemisahan yang bodoh, yang oleh Sang Maha Kasih
dilihat sebagai satu”
“Manusia
berhasil menjelajahi antariksa, namun belum mampu juga mendalami dan mengerti
pikiran sesamanya”
(Anthony De Mello)

0 Comments
Posting Komentar