Sabtu, 14 Januari 2017

Mahasiswa Terdepan Untuk Indonesia

Mahasiswa menduduki gedung DPR MPR pada unjuk rasa Reformasi 1998


Mahasiswa adalah pemuda-pemuda yang memang harus berintelek namun juga harus peka terhadap kondisi lingkungan sosial. Pemikiran yang kritis dan rasa empati dan simpati harus ada pada dalam setiap individu mahasiswa. Jika ada mahasiswa yang hanya peduli pada nilai bagus dan berlomba-lomba untuk nilai terbaik maka masihkah mereka disebut mahasiswa sejati. Sejatinya mahasiswa menuntut ilmu itu adalah untuk mengabdi pada masyarakat bukan untuk memperoleh pekerjaan yang baik dan gaji yang tinggi. Jika ada mahasiswa yang berfikiran seperti itu bearti niat awalnya saat ingin masuk perguruan tinggi itu sudah salah.

Nilai tinggi itu memang penting tapi nilai moral dan kepedulian itu juga sangat penting. Jika nilai saja yang dipikirkan maka mereka akan jadi orang yang sukses tanpa peduli dengan sekitarnya, dan itu sudah dapat kita lihat pada petinggi-petinggi negeri ini, baik pengusaha, orang-orang pemerintahan, dan sebagainya. Banyak dari mereka hanya memikirkan kesuksesan. Penindasan terhadap yang lemah, kesuksesan untuk diri sendiri, dan ego sudah marak terjadi dan dilakukan oleh orang-orang tersebut yang mungkin dulunya saat menjadi mahasiswa hanya memikirkan nilai kuliah.

Hakikatnya mahasiswa adalah harapan terakhir dalam memperjuangkan keadilan untuk rakyat sesuai dengan sumpahnya yaitu sumpah mahasiswa dan Pancasila. Jika wakil-wakil rakyat sudah tidak amanah dan tutup mata terhadap persoalan dan masalah, maka disitulah mahasiswa akan bergerak menyuarakan keadilan dan kebenaran. Kiprah mahasiswa juga tidak dapat diremehkan dalam persoalan kekuasan di Indonesia, dan salahsatunya yang paling diingat adalah Reformasi 1998 dimana mahasiswa bergerak dan turun ke jalan untuk menantang rezim Soeharto yang dinilai otoriter dan menyengsarakan rakyat Indonesia. Mahasiswa dengan berani menyuarakan keadilan meskipun mereka tahu akan ditankap dan nyawa mereka akan terancam.

                                               Sumpah Mahasiswa Indonesia

Janganlah menjadi mahasiswa yang egois terhadap permasalahan sekitar, jika tidak mampu berorasi maka jadilah mahasiswa yang mampu mengangkat derajat masyarakat disekitar. Janganlah melihat apa yang kalian dapatkan tapi berfikirlah tentang apa yang sudah kalian lakukan untuk orang lain. Jika lulus nantinya jangan memikirkan keuntungan yang diraih, contohnya jika kalian lulusan kedokteran maka jika nanti kalian jadi dokter jangan memikirkan pasien yang mampu tapi pikirkanlah pasien yang sangat membutuhkan pertolongan anda meskipun tindak mampu dalam ekonomi. Ingatlah ini “Pintar” hanyalah satu kata untuk membuat orang merasa tinggi tapi “Peduli” adalah satu kata untuk membuat orang menjadi mulia tapi jarang dimiliki oleh setiap mahasiswa.

Jika mahasiswa selalu dinilai miring oleh mereka yang merasa paling benar dan paling mengerti politik maka jangan merasa rendah, dan takut. Buktikanlah bahwa mahasiswa bukanlah kumpulan orang yang isinya omong kosong tapi orang-orang yang cerdas dalam berbuat kebaikan untuk orang lain. Berikut ini adalah gambar screenshot dari orang-orang yang meremehkan mahasiswa sebagai garis terdepan dalam menyuarakan isi hati rakyat kepada pemerintah.

Gambar 1


Tipe orang seperti ini tidak tahu apa-apa tentang hakikat mahasiswa dan hanya melihat satu pihak tanpa melihat realita yang ada pada masyarakat, cenderung membela pemerintahan tanpa melihat sisi negatifnya. Seperti yang sudah dijelaskan tadi bahwa mahasiswa berpedoman pada sumpahnya yaitu Sumpah Mahasiswa, UUD 1945, dan Pancasila jadi keadilan, pengabdian, dan kepedulian hanya untuk rakyat. Jika ada orang yang berpendapat seperti gambar diatas sudah dipastikan pemikirannya sudah tidak kritis lagi dan mudah dibodohi oleh janji-janji manis kekuasaan. Sedikit saran jangan beropini jika tidak mengerti apa-apa itu akan kelihatan bodohnya.


Gambar 2


Dari pendapat netizen diatas dapat disimpulkan bahwa cara berfikirnya dalam mengatasi sebuah masalah terlalu dangkal dan hanya mengambil jalan pintas tanpa memperdulikan solusi yang cerdas. Percuma jika menciptakan bibit unggul tapi tidak memperoleh dukungan dari pemerintah maka hasilnya seperti kasus yang sudah ada, oaring-orang cerdas di Indonesia tidak dipedulikan oleh pemegang kekuasaan dan pada ujungnya lebih diapresiasi oleh negara lain. Pemerintahan juga perlu memberdayakan SDM tanpa itu semua maka sama saja omong kosong. Pemerintah juga memiliki tanggungjawab untuk itu semua.


Gambar 3


Seperti gambar nomor 1, tipe netizen seperti ini hanya mengedepankan opininya sendiri. Memang diakui ada tipe mahasiswa yang malas seperti itu tapi tidak semuanya. Pendapat itu sangat menyinggung mahasiswa. Netizen ini sepertinya tidak mengerti apa-apa tentang dunia mahasiswa. Jika mahasiswa diam lalu siapa lagi yang dapat dipercaya untuk memperjuangkan nasib rakyat? Jika belum jadi mahasiswa sebaiknya diam daripada memperlihatkan kebodohannya. Saya punya pepetah jadilah seperti burung hantu yang diam dan mendengarkan daripada menjadi burung love birds banyak berkicau tapi tak pernah mendengarkan dan melihat sesuatu dengan benar.

Gambar 4


Pendapat yang terakhir saya ambil ini dinilai paling dangkal pemikirannya. Mahasiswa selalu punya alas an yang bijak saat berorasi bukan karena dibayar dan sebagainya. Mahaiswa berfikir secara kritis dalam berbagai masalah bukan hanya sekedar membaca dan mengerti saja. Bayangakan mahasiswa rela berpanas-panasan turun ke jalan, tenggorakan kering karena berusaha, jika perlu mahasiswa siap menghadapi sesuatu yang tidak terduga seperti tindakan provakatif dari pihak lain yang berujung kerusuhan. Bagaimana dengan orang yang suka komen di facebook? Apa yang sudah mereka lakukan untuk masyarakat? Yang bisa mereka lakukan hanyalah nyampah dengan opini mereka. Kata cerdas sudah tidak layak untuk diberikan. Para netizen yang seperti itu hanyalah penonton seperti tong kosong nyaring bunyinya, dan perbuatan seperti itu tanpa mereka sadari terlihat seperti orang yang kurang berpendidikan.

Jadi buat para mahasiswa diluar sana jangan takut untuk bersuara, jangan diam serta hanya mencari kesuksesan nilai tertinggi jadilah generasi yang berguna dan bermanfaat bagi rakyat. Ingatlah sumpahmu dan ideology dasar negaramu. Tak perlu jadi aktivis dan tak perlu harus menjadi mahasiswa FISIP yang penting mengabdilah, perjuangkanlah apa yang harus memang diperjuangkan. Katakanlah kebenaran walaupun itu pahit bagimu. Jika tak mampu berorasi maka berbuat sesuatu yang kecil tapi bermanfaat bagi orang-orang yang membutuhkan. Jangan segan untuk turun tangan karena bangsa dan Negara ini membutuhkanmu sebagai generasi selanjutnya.


Sekian dari postingan tulisan saya kali ini. Semoga dapat  bermafaat dan memotivasi anda para pembaca agar lebih baik lagi kedepannya. Kritik dan saran silahkan tambahkan komentar anda di postingan ini karena itu berharga bagi saya untuk mengevaluasi postingan-postingan blog kecil ini. Terimakasih semoga sukses dan SALAM MAHASISWA!!!

0 Comments

Posting Komentar