Aku masih ingat setiap kata manis yang pernah dia ucapkan. Janji-janji yang membuatku percaya bahwa kita memiliki masa depan yang indah bersama. Aku menggenggam setiap harapan dan mimpi dengan erat, seolah-olah itu semua adalah cahaya yang menerangi jalanku. Namun, tiba-tiba saja dia menghilang, membiarkan kenangan kita perlahan memudar seperti kabut di pagi hari. Dia tinggalkan aku sendirian, dengan mimpi yang kini terasa hampa dan tak berbentuk. Setiap sudut hati ini masih dipenuhi oleh bayangannya, meskipun aku tahu dia pun mungkin tak lagi peduli. Egonya yang terlalu besar telah meruntuhkan segalanya. Memilih pergi tanpa penjelasan, tanpa kata-kata perpisahan, hanya keheningan yang menusuk jiwa.
Aku bertanya-tanya, apa yang salah? Apa yang membuatmu berubah? Apakah semua janji itu hanyalah kata-kata kosong yang terlontar begitu saja? Begitu mudahnya melupakan setiap tawa, senyum, dan air mata yang pernah kita bagi. Kini, kenangan itu terasa seperti mimpi yang sirna di pagi hari. Aku selalu mencoba mencari alasan, mencoba memahami, tetapi yang tersisa hanyalah kesedihan yang mendalam. Ditinggalkan dengan luka yang sulit sembuh, dengan pertanyaan-pertanyaan yang tak terjawab. Mungkin baginya, aku hanyalah satu dari sekian banyak pilihan. Namun, bagiku, dia adalah segalanya.
Ego yang dia pelihara telah merenggut cerita bahagia di waktu yang telah lalu. Dia lebih memilih jalan yang kau anggap benar, tanpa memikirkan perasaan orang lain. Mungkin kini dia sudah bahagia dengan pilihannya, tetapi aku? Aku tertinggal di sini, dengan hati yang hancur dan mimpi yang tak lagi utuh.
Kini, dia menemukan cinta yang baru, sedangkan aku masih berjuang untuk mencoba mengikhlaskannya. Dia sudah tak peduli lagi dengan semuanya, padahal namanya selalu aku langitkan, selalu aku sebut dalam doaku setiap malam. Walaupun sakit, aku tetap mendoakannya, semoga dia bahagia dengannya. Dia wanita terakhir yang aku cintai. Setelah ini aku tidak berharap apa-apa lagi kepada orang lain. Perasaanku sudah mati untuknya. Jika nanti kematianku menemukanku terlebih dahulu daripada jodohku maka aku sangat Ikhlas.
Aku tahu, suatu saat aku akan bangkit dan melangkah maju. Luka ini akan sembuh, dan kenangan tentangnya akan memudar. Aku akan belajar mencintai diriku sendiri, dan menemukan kebahagiaan tanpa bergantung pada janji-janji palsu. Terima kasih telah mengajarkanku arti keikhlasan. Aku akan melanjutkan hidupku, dan berusaha meraih mimpi-mimpi baru. Karena aku tahu, aku pantas mendapatkan yang lebih baik. Seseorang yang benar-benar menghargai dan mencintaiku tanpa syarat.
0 Comments
Posting Komentar