Sabtu, 15 September 2018

Peranan Bimbingan dan Konseling dalam Pendidikan





                Dalam proses pembelajaran siswa, setiap guru mempunyai keinginan agar semua siswanya dapat memperoleh hasil belajar yang baik dan memuaskan. Harapan dapat memperoleh hasil belajar yang baik dan memuaskan. Harapan tersebut sering kali kandas dan tidak bias terwujud, sering mengalami berbagai macam kesulitan dalam belajar. Sebagai pertanda bahwa siswa mengalami kesulitan dalam belajar dapat diketahui dari berbagai jenis gejalanya sebagai berikut:
1)      Hasil belajarnya rendah, di bawah rata-rata kelas.
2)      Hasil yang dicapai tidak seimbang dengan usaha yang dilakukannya.
3)      Menunjukkan sikap yang kurang wajar: suka menentang, dusta, tidak mau menyelesaikan tugas-tugas, dan sebagainya.
4)      Menunjukkan tingkah laku yang berlainan seperti suka membolos, suka menganggu, dan sebagainya.

Siswa  yang mengalami kesulitan belajar kadang-kadang ada yang mengerti bahwa dia mempunyai masalah tetapi tidak tahu bagaimana mengatasinya, da nada juga yang tidak mengerti kepada siapa dia harus meminta bantuan dalam menyelesaikan masalahnya itu. Apabila masalahnya itu belum teratasi, mereka mungkin tidak dapat belajar dengan baik, karena konsentrasinya akan menganggu. Dalam kondisi yang telah dikemukakan, maka bimbingan dan konseling dapat memberikan layanan pada berikut ini:

1.       Bimbingan Belajar
Bimbingan ini dimaksudkan untuk mengatasi masalah-masalah yang berhubungan dengan kegiatan belajar baik di sekolah maupun di luar sekolah. Bimbingan ini antara lain meliputi:
a)      Cara belajar, baik belajar secara kelompok ataupun individual.
b)      Cara bagaimana merencanakan waktu dan kegiatan belajar.
c)       Efisiensi dalam menggunakan buku-buku pelajaran.
d)      Cara mengatasi kesulitan-kesulitan yang berkaitan dengan mata pelajaran tertentu.
e)      Cara, proses, dan prosedur tentang mengikuti pelajaran.
Disamping itu layanan bimbingan dan konseling mempunyai peranan penting untuk membantu siswa antara lain dalam hal:
a)      Mengenal diri sendiri dan mengerti kemungkinan-kemungkinan yang terbuka bagi mereka, baik sekarang maupun yang akan datang.
b)      Mengatasi masalah pribadi yang menganggu belajarnya. Misalnya masalah hubungan muda-mudi, masalah ekonomi, masalah hubungan dengan orang tua/keluarga, dan sebagainya.

2.       Bimbingan Sosial
Dalam proses belajar di kelas siswa juga harus mampu menyesuaikan diri dengan kehidupan kelompok. Dalam kehidupan kelompok perlu adanya toleransi/tenggang rasa, saling memberi dan menerima (take and give), tidak mau menang sendiri, atau kalau mempunyai pendapat harus diterima dalam mengambil keputusan. Langsung ataupun tidak langsung suasana hubungan sosial di kelas atau di sekolah akan mempengaruhi perasaan aman bagi siswa yang bersangkutan. Hal ini dapat mempengaruhi konsentrasinya dalam belajar.
Bimbingan sosial ini dimaksudkan untuk membantu siswa dalam memecahkan dan mengatasi kesulitan-kesulitan yang berkaitan dengan masalah sosial, sehingga terciptalah suasana belajar-mengajar yang kondusif. Menurut Abu Ahmadi (1977) bimbingan sosial ini dimaksudkan untuk:
a)      Memperoleh kelompok belajar dan bermain yang sesuai.
b)      Membantu memperoleh persahabatan yang sesuai.
c)       Membantu mendapatkan kelompok sosial untuk memecahkan masalah tertentu.
Di samping itu, bimbingan sosial juga dimaksudkan agar siswa dapat melakukan penyesuaian diri terhadap teman sebayanya baik disekolah maupun diluar sekolah.

3.       Bimbingan dalam Mengatasi Masalah-masalah Pribadi

Bimbingan ini dimaksudkan untuk membantu siswa dalam mengatasi masalah-masalah pribadi, yang dapat menganggu kegiatan belajarnya. Siswa yang mempunyai masalah dan belum dapat diatasi atau dipecahkan, akan cenderung terganggu konsentrasinya dalam belajar, dan akibatnya prestasi belajar yang dicapainya rendah. Dalam kurikulum SMA tahun 1975 buku III C tentang Pedoman Bimbingan dan Penyuluhan dinyatakan ada beberapa masalah pribadi yang memerlukan bantuan konseling, yaitu masalah akibat konflik antara lain:
a)      Perkembangan intelektual dengan emosionalnya.
b)      Bata dengan aspirasi lingkungannya.
c)       Kehendak siswa dengan orang tua atau lingkungannya.
d)      Kepentingan siswa dengan orang tua atau lingkungannya.
e)      Situasi sekolah dengan situasi lingkungan.
f)       Bakat dan pendidikan yang kurang bermutu dengan kelemahan keengganan mengambil pilihan.

Masalah-masalah pribadi ini juga sering ditimbulkan oleh hubungan muda-mudi. Selanjutnya juga dikemukakan oleh Downing (1968) bahwa layanan bimbingan di sekolah sangat bermanfaat. Terutama dalam membantu:
a)      Menciptakan suasana hubungan sosial yang menyenangkan.
b)      Menstimulasi siswa agar mereka meningkatkan partisipasinya dalam kegiatan belajar-mengajar.
c)       Menciptakan atau mewujudkan pengalaman belajar yang lebih bermakna.
d)      Meningkatkan motivasi belajar siswa.
e)      Menciptakan dan menstimulasi tumbuhnya minat belajar.
f)        
Sumber Buku “Profesi Keguruan” oleh Prof. Soetjipto dan Drs. Raflis Kosasi, M.Sc.

1 Comments:

  1. Kamu sudah tau sekarang menonton film drama korea bisa di download di Googleplay, MYDRAKOR pilihan terbaik menonton film drama korea. MYDRAKOR banyak pilihan film baru.


    https://www.inflixer.com/

    BalasHapus