Kamis, 14 November 2013

Objek Linguistik "Bahasa"








    Bahasa adalah alat yang sistematis untuk menyampaikan gagasan / perasaan dengan memakai tanda – tanda, bunyi – bunyi, gesture yang berkaitan dengan mimic atau tanda – tanda yang disepakati dan mengandung makna yang dapat dipahami.

1)   Bahasa sebagai system
Maksudnya bahwa terdiri dari unsur – unsur atau komponen – komponen teratur dan menurut pola tertentu.

2)   Bahasa sebagai lambang
Lambang – lambang bahasa diwujudkan dalam bentuk bunyi, yang berupa satuan – satuan bahasa seperti kata / gabungan kata.

3)   Bahasa adalah bunyi
Sistem bahasa itu berupa lambang yang diwujudkan berupa bunyi. Yang dimaksud dengan bunyi pada bahasa / termasuk lambang bahasa adalah bunyi yang bukan dihasilkan alat ucap manusia tidak termasuk bunyi bahasa.

4)   Bahasa itu bermakna
Telah dibicarakan tadi bahwa bahasa itu adalah system lambang , oleh karena itu lambang – lambang itu mengacu pada suatu konsep, ide, atau pikiran, maka dapat dikatakan bahwa bahasa itu mempunyai makna.

5)   Bahasa itu arbitrer
Arbitrer adalah sembarang, sewenang –  wenang, maka suka, berubah – ubah. Maksudnya adalah tidak ada hubungan wajib antara lambang bahasa dengan konsep atau pengertian yang dimaksud lambang tersebut misalnya kita tidak bisa menjelaskan hubungan antara lambang bunyi (air) dengan benda yang dilambangkan  yaitu benda cair yang diapakai.

6)   Bahasa itu konvensional
Telah kita bahas sebelumnya bahwa hubungan antara lambang bunyi dengan yang dilambangkan bersifat, arbitrer, tetapi penggunaan lambang tersebut untuk suatu konsep tertentu bersifat konvensional.

7)   Bahasa itu bersifat produktif
Maksudnya adalah walaupun unsur – unsur bahasa itu terbatas, tetapi dengan unsur – unsur yang jumlahnya terbatas itu dpat dibuat satuan – satuan bahasa yang jumlahnya tak terbatas, meski secara relattif, sesuai dengan yang berlaku pada basa itu.

8)   Bahasa itu unik
Unik artinya mempunyai ciri khas yang spesifik yang tidak dimiliki oleh orang lain. Artinya setiap bahasa mempunyai ciri khas tertentu yang tidak dimiliki bahasa lain.

9)   Bahasa itu universal
 Artinya ada ciri yang sama dimiliki oleh setiap bahasa di dunia. Karena bahasa itu berupa ujaran, maka ciri universal dari bahasa yang paling umum adalah bahwa bahasa itu mempunyai bunyi bahsa yang mempunyai bunyi bahasa yang terdiri dari vocal dan konsonan.

10) Bahasa itu dinamis
Karena keterkaitan bahasa itu dengan manusia, sedangkan dalam kehidupan bermasyrakat kegiatan itu tidak tetap dan selalu berubah, maka bahasa itu juga ikut berbah, menjadi tidak tetap , menjadi tidak statis. Karena itulah bahasa itu disebut dinamis.

11)  Bahasa itu bervariasi
Anggota suatu masyrakat beraneka ragam , ada yang berpendidikan ada yang juga yang tidak, ada yang berpropesi sebagai dokter, petani,nelayan, dan sebagainya. Oleh karena latar belakang dan lingkungan yang tidak sama maka bahasa yang mereka gunakan bervariasi atau beragam.

12)  Bahasa itu manusiawi
Maksudnya adalah bahwa alat komunikasi manusia yang namanya bahasa adalah bersifat manusiawi, dalam arti hanya milik  manusia dan hanya dapat digunakan oleh manusia.



Bahasa dan Faktor Luar Bahasa

Masyarakat Bahasa
a. Bahasa Komunikasi Sosial Sebagai
Secara objektf hakikat keberadaan bahasa tidak dapat dipisahkan dengan kehidupan manusia. Hakikat makna bahasa dan keberadaan bahasa senantiasa memproyeksikan kehidupan manusia yang sifatnya tidak terbatas dan kompleks.

b. Masyarakat Bahasa
Dalam sosiolinguistik Dell Hymes tidak membedakan secara eksplisit antara bahasa sebagai sistem dan tutur sebagai keterampilan. Keduanya disebut sebagai kemampuan komunikatif (communicative competence). Kemampuan komunikatif meliputi kemampuan bahasa yang dimiliki oleh penutur beserta keterampilan mengungkapkan bahasa tersebut sesuai dengan. fungsi dan situasi serta norma pemakaian dalam konteks sosialnya.

HUBUNGAN ANTARA BAHASA DAN BUDAYA

Ada berbagai teori mengenai hubungan bahasa dan kebudayaan. Ada yang mengatakan bahasa itu merupakan bagian dari kebudayaan, tetapi ada pula yang mengatakan bahwa bahasa dan kebudayaan merupakan dua hal yang berbeda, namun mempunyai hubungan yang sangat erat, sehingga tidak dapat dipisahkan.

Ada yang mengatakan bahwa bahasa sangat dipengaruhi kebudayaan, sehingga segala hal yang ada dalam kebudayaan akan tercermin di dalam bahasa. Sebaliknya, ada juga yang mengatakan bahwa bahasa sangat dipengaruhi kebudayaan dan cara berpikir manusia atau masyarakat penuturnya.
Menurut Koentjaraningrat sebagaimana dikutip Abdul Chaer dan Leonie dalam bukunya Sosiolinguistik bahwa bahasa bagian dari kebudayaan. Jadi, hubungan antara bahasa dan kebudayaan merupakan hubungan yang subordinatif, di mana bahasa berada dibawah lingkup kebudayaan.10 Namun pendapat lain ada yang mengatakan bahwa bahasa dan kebudayaan mempunyai hubungan yang koordinatif, yakni hubungan yang sederajat, yang kedudukannya sama tinggi.


Masinambouw menyebutkan bahwa bahasa dan kebudayaan merupakan dua sistem yang melekat pada manusia. Kalau kebudayaan itu adalah sistem yang mengatur interaksi manusia di dalam masyarakat, maka kebahasaan adalah suatu sistem yang berfungsi sebagai sarana berlangsungnya interaksi itu.
Dengan demikian hubungan bahasa dan kebudayaan seperti anak kembar siam, du buah fenomena sangat erat sekali bagaikan dua sisi mata uang, sisi yang satu sebagai sistem kebahasaan dan sisi yang lain sebagai sistem kebudayaan.


KLASIFIKASI BAHASA

Menurut Greenberg suatu klasifikasi yang baik harus memenuhi persyaratan
nonarbiter,ekshaustik,dan unik.Yang dimaksud nonarbiter adalah bahwa kriteria klasifikasi
itu tidak boleh semaunya,hanya harus ada satu kriteria dan hasilnya akan ekshaustik. Artinya,setelah klasifikasi dilakukan tidak ada lagi sisanya.Bahasa yang ada
dapat masuk kedalam salah satu kelompok yang lain.Didalam membuat praktek membuat klasifikasi ada tiga persyaratan yang diajukan oleh Greenberg itu tidak dapat dilaksanakan,sebab banyak sekali ciri-ciri bahasa yang
dapat digunakan untuk membuat klasifikasi itu,antara lain:
- Pendekatan genetik
- Pendekatan tiologis
- Pendekatan sosiolingiistik

KLASIFIKASI GENETIS
Klasifikasi ini disebut juga klasifikasi geneologis artinya suatu bahasa berasal atau
diturunkan dari bahasa yang lebih tua.Suatu bahasa proto(bahasa tua,bahasa semula).Akan
pecah dan menurunkan dua bahasa baru atau lebih.Teori menurut A.Schlercher memberi
gambaran seperti batang pohon yang berbalik teori ini bernama teori batang pohon(bahasa
jerman:stammabaumtheorie),pada tahun 1866.kemudian dilengkapi oleh S.Schmidt pada
tahun 1872.Dengan teori gelombang maksudnya adalah perkembangan atau perpecahan
bahasa itu dapat diumpamakan seperti gelobang yang disebabkan oleh sebuah batu yang
dijatuhkan ketengah kolam.
Penyebaran bahasa itu terjadi karena penuturnya menyebar atau berpindah tempat sebagai akibat adanya peperangan atau bencana alam.Sejauh ini hasil klasifikasi banyak diterima orang secara umum bahwa bahasa-bahasa yang ada didunia terbsgi dalam sebelas
rumpun besar antara lain:
- Rumpun indo eropa
- Rumpun hamito-semit atau Afro-Asiatik
- Rumpun Chari-Nil
- Rumpun Dravida
- Rumpun Austronesia
- Rumpun Kaukarus
- Rumpun Finno-Ugris
- Rumpun Paleo Asiatis atau hiperbolis
- Rumpun Ural-Altai- Rumpun Sino-Tibet
- Rumpun Bahasa-bahasa indian

KLASIFIKASI TIPOLOGI
Klasifikasi ini dilakukan berdasarkan kesamaan tipe atau pada sejumlah bahasa.Klasifikasi pada tataran morfologi yang telah dilakukan pada abad XIX secara garis
besar dibagi menjadi 3 kelompok:
- Kelompok pertama menggunakan bentuk bahasa sebagai dasar klasifikasi.Yang
mula-mula mengusulkan klasifikasi morfologi adalah Fredrich Von Schlegel.
- Menggunakan akar kata sebagai dasar klasifiaksi tokohnya adalah Franz Bopp.
- Menggunakan bentuk sintaksis senagai dasar klasifikasi dan tokohnya adalah H.
Steinthan.

KLASIFIKASI AREAL
Klasifikasi ini bersifat tertutup dilakukan berdasarkan adanya hubungan timbal
balik antara bahasa yang satu dengan yang lain dalam suatu areal wilayah. Artinya belum
menerima unsur-unsur luar. Klasifikasi ini pernah dilakukan oleh Wilhelm Schmidt
dengan bukunya Diesprachfamilien Und Sprachenkreise Der Ende.

KLASIFIKASI SOSIOLINGUISTIK
Faktor-faktor yang berlaku dalam masyarakat berdasarkan status, fungsi, dan
penilaian yang diberikan masyarakat terhadap bahasa itu. Klasifikasi ini pernah dilakukan
oleh William A. Stuart tahun 1962 dalam artikelnya “An Outline Of Linguistic Tipology
For Dercribing Multilingualism”. Klasifikasi dilakukan berdasarkan empat ciri :
· Historisitas : Berkenaan dengan sejarah pengembangan bahasa atau sejarah
pemakaian bahasa.· Standardisasi: Berkenaan dengan statusnya sebagai bahasa baku atau tidak
baku.
· Vitalitas : Berkenaan apakah bahasa itu mempunyai penutur yang
menggunakannya dalam kegiatan sehari-hari secara aktif atau tidak.
· Homogenesitas:Berkenaan apakah leksikon dan tata bahasa itu diturunkan

BAHASA TULIS DAN SISTEM AKSARA

Bahasa adalah sebuah bunyi, jadi bahasa itu adalah apa yang dilesankan bagi
linguistik bahasa lesan adalah primer, sedangkan bahasa tulis adalah sekunder. Banyak
bahasa di dunia ini yang belum punya tradisi tulis aretinya bahasa itu hanya digunakan
secara lesan. Meskipun dikatakan bahasa lisan adalah primer dan bahasa tulis skunder
tetapi peranan atau fungsi dalam kehidupan modern sangat besar. Bahasa tulis dibuat
dengan pemikiran dan pertimbangan sebab peluang kesalahan sengat besar dan tidak dapat
langsung diperbaiki dibanding bahasa lisan.


0 Comments

Posting Komentar