Senin, 18 November 2019

Pelemahan Diri Manusia Kepada Hal Ghaib




Perbedaan Jin Jawa dan Mesir

Di Jawa setan dari golongan jin banyak yang sudah berlagak seolah-olah berkuasa, hebat, dan superior. Tapi di Mesir mereka hanyalah makhluk Allah yang biasa-biasa saja dan mungkin takut dengan orang-orang pribumi Mesir yang jauh lebih hebat, sangar, dan menakutkan. Di Jawa nama-nama hantu sangat banyak mulai dari hantu Pocong, hantu wanita berpakaian putih atau bisa disebut Kuntilanak, hantu yang bolong punggungnya yaitu Sundel Bolong, sosok tinggi besar yang menjadi momok yaitu Genderuwo, hingga yang terbaru ada hantu Penari di tempat KKN.

Di Mesir belum pernah dijumpai hantu-hantu yang beranekaragam seperti halnya di Indonesia. Di desa kecil Mesir tempat saya tinggal dan belajar, anak kecil dengan lenggangnya pulang malam tanpa harus takut dengan namanya Pocong atau bertemu dengan Kuntilanak di jalan seperti di negara kita. Kenapa bisa begitu? Para orangtua sudah mendidik keberanian anak-anaknya sejak dini, dan mengajarkan doa perlindungan serta kepercayaan yang tinggi bahwa Allah adalah sebaik-baiknya pelindung dan Setan adalah musuh kita yang lemah, bukannya malah ditakut-takuti seperti “awas nanti diculik setan” dan di dikte sesat contohnya diberi dongeng bodoh tentang Setan yang sangat mengerikan.

(Nyi Roro Kidul, bangsa Jin yang digambarkan kuat dan superior oleh masyarakat jawa karena berkembangnya mitos tertentu dalam kebudayaan Jawa, yang sebenarnya hanyalah bangsa Jin Biasa)

Jenis setan yang masyarakat Mesir tahu pun hanya Jin, Iblis, dan Ifrit. Itupun karena mereka sudah membaca dan menghafal Al Quran hadits sekian juz. Lalu mengapa anarkisme setan di Indonesia jauh lebih dahsyat dan hebat dibandingkan di Mesir? Mungkin hal itu sudah bisa kita jawab bahwa jin-jin Indonesia sudah terlalu lama dipuja, disembah, dikasih sesajen, ditakuti, disegani, dipercaya, dianggap sakti, disanjung dan sebagainya, oleh karena itulah mereka banyak berulah dan merasa diatas angin atas manusia.

Silahkan simak baik-baik penafsiran dari Al-Hafidz Ibnu Katsir Rahimahullahu Ta’ala yang mengutip perkataan imam Ibnu Abi Hatim Rahimahullah. Dari Ikrimah beliau berkata:
“Dahulu bangsa Jin lari dari Manusia (karena takut) sebagaimana (sebagian) manusia yang juga lari dari mereka, bahkan Jin itu lebih takut lagi, maka pada zaman dahulu jika ada manusia yang memasuki suatu lembah maka jin yang ada disitu akan kabur, akan tetapi setelah ada pemimpin kaum yang mengatakan: “aku berlindung kepada penguasa lembah ini.” Maka Jin mendengarnya dan lalu mengatakan: “wah kita melihat ternyata manusia itu takut dengan kita sebagaimana kita dahulu takut pada mereka.” Lalu mendekatlah jin itu dan merasuki manusia, lalu membuat mereka menjadi bebal dan gila (kesurupan).” (Tafsir Ibnu Katsir: 8/239)

                Maka sudah jelas bangsa Jin di Indonesia jadi berlagak jago dan berani merasuki manusia, karena manusianya sendiri sudah menanamkan rasa takut di hatinya dan sangat minim kepercayaan dan keimanannya pada Allah. Maka dari itu mari kita selamatkan aqidah kelurga dan anak cucu kita dari cerita hantu yang lebih mirip pembodohan di Indonesia. Tanamkan rasa kepercayaan dan keimanan mereka kepada Allah dan juga yakinkan mereka bahwa tipu daya Setan amat sangat lemah.

“Tidak ada setan yang kuat, yang ada hanyalah manusia yang melemahkan diri dihadapan setan”



Tulisan oleh: Ustadz  Muhammad Faizar Hidayatullah
Follow Instagram: @muhammad.faizar

Terima kasih sudah membaca, semoga bermanfaat bagi kita semua.


0 Comments

Posting Komentar