Saat melihat dan merasakan apa yang terucap pada lisan
kita, berapakah kata yang telah keluar baik halal ataupun haram? Kita mendapat
bahwa kita berbicara ribuan kata dalam sehari saja. Jika setiap malam menjelang,
kita menghitung dan menimbang apa yang kita lakukan, dan mendapati kurang lebih
ada sekitar dua ribu kata yang telah terucapkan dari bibir kita ini. coba
sortir berapakah yang perkataan baik yang telah dikeluarkan dan berapakah
perkataaan yang buruk yang telah dikeluarkan juga…?
Alangkah banyak yang memenuhi timbangan keburukan. Berapa
kali lisan kita ini berdusta setiap hari? Berapa kali mulut lisan kita
mengunjing/gossip, mengadu domba? Berapa banyak orang yang memulai sebuah
pertemuan dengan saudara atau sahabatnya dengan sebuah makian, umpatan, dan
kalimat yang tidak menyenangkan lainnya..?
Wahai kalian saudara-saudaraku, apakah sebagian besar
kata-kata kita tidak layak diucapkan baik kata-kata kita tidak layak untuk
diucapkan dan haram, kedustaan, ghibah, adu domba, membicarakah hak orang lain,
harga diri orang lain, menertawakan orang lain,
menghina, dan kata-kata yang penuh dengan hawa kekejian, cacian,atau hal
buruk yang lainnya yang telah terucap pada lisan kita.
Dari yang saya tankap dan ilhami dari karya Ustad Abdurrahman
Idrus Lasyarie dengan bukunya yang berjudul “Tombo Ati”, saya ingin
menyampaikan amanat buku dari yang
beliau telah tulis serta ingin menambahkan pendapat yang saya ketahui tentang bahaya buah
lisan kita.
Memang benar kata pepatah bilang kalau Mulutmu harimau mu,
tanpa kita sadari apa yang telah terucap dari bibir kita bisa
dipertanggungjawabkan nantinya. Yang menurut kita baik belum tentu itu
benar-benar baik bagi orang lain. Perkataan yang buruk dan haram itu berasal
dari hati kita karena pangkal lidah itu adalah hati. jika hati kita dipenuhi
oleh nafsu amarah, dengki, iri, dan kesombongan maka hati kita itu akan
berbicara melalui lisan kita. bersihkanlah hati kita itu dari hal-hal yang
buruk yang dapat merugikan kita nantinya.
Jika lisan ingin mengunjing atau
mengosip, berfikirlah bahwa siapakah kita.., hingga merasa sok tau dengan orang
yang digunjing. Kita tidak tau apa-apa tentangnya dan jangan menilai sesuatu
dari covernya saja dengan lisan kita.
Jika lisan ingin menghina, mencaci & mengkritik orang
lain berkacalah pada diri sendiri. Apakah kita sudah sempurna, bebas dari
kesalahan, dan mau untuk dikritik oleh orang lain..? pastinya banyak orang yang
merasa tidak punya kesalahan dan merasa dirinya lebih baik serta lebih sempurna
dari orang lain hingga seenaknya dan seakan punya hak untuk menghina ataupun
mengkritik tapi tidak mau dihina atau dikritik orang lain.
Memang sangatlah penting untuk menjaga lisan kita dari
perkataan buruk, karena perkataan dari lisan yang kita keluarkan itu adalah
cerminan hati dan keimanan kita sebagai orang yang beragama. Suatu saat nanti
di hari penimbangan dosa dan pahala nanti lisan kita akan bersaksi dan tidak
akan bisa berdusta tentang bagaimana kita menggunakan lisan selama hidup di
dunia ini. Sekian tulisan dari saya ini semoga apa yang saya sampaikan ini bisa
menjadi sesuatu yang bermanfaat bagi para pembaca blog saya ini… terimakasih
telah berkunjung!

0 Comments
Posting Komentar