Jumat, 06 Juni 2014

Buah Lisan Kita




Saat melihat dan merasakan apa yang terucap pada lisan kita, berapakah kata yang telah keluar baik halal ataupun haram?  Kita mendapat bahwa kita berbicara ribuan kata dalam sehari saja. Jika setiap malam menjelang, kita menghitung dan menimbang apa yang kita lakukan, dan mendapati kurang lebih ada sekitar dua ribu kata yang telah terucapkan dari bibir kita ini. coba sortir berapakah yang perkataan baik yang telah dikeluarkan dan berapakah perkataaan yang buruk yang telah dikeluarkan juga…?

Alangkah banyak yang memenuhi timbangan keburukan. Berapa kali lisan kita ini berdusta setiap hari? Berapa kali mulut lisan kita mengunjing/gossip, mengadu domba? Berapa banyak orang yang memulai sebuah pertemuan dengan saudara atau sahabatnya dengan sebuah makian, umpatan, dan kalimat yang tidak menyenangkan lainnya..?

Wahai kalian saudara-saudaraku, apakah sebagian besar kata-kata kita tidak layak diucapkan baik kata-kata kita tidak layak untuk diucapkan dan haram, kedustaan, ghibah, adu domba, membicarakah hak orang lain, harga diri orang lain, menertawakan orang lain,  menghina, dan kata-kata yang penuh dengan hawa kekejian, cacian,atau hal buruk yang lainnya yang telah terucap pada lisan kita.

Dari yang saya tankap dan ilhami dari karya Ustad Abdurrahman Idrus Lasyarie dengan bukunya yang berjudul “Tombo Ati”, saya ingin menyampaikan amanat  buku dari yang beliau telah tulis serta ingin menambahkan pendapat yang saya ketahui tentang bahaya buah lisan kita.

Memang benar kata pepatah bilang kalau Mulutmu harimau mu, tanpa kita sadari apa yang telah terucap dari bibir kita bisa dipertanggungjawabkan nantinya. Yang menurut kita baik belum tentu itu benar-benar baik bagi orang lain. Perkataan yang buruk dan haram itu berasal dari hati kita karena pangkal lidah itu adalah hati. jika hati kita dipenuhi oleh nafsu amarah, dengki, iri, dan kesombongan maka hati kita itu akan berbicara melalui lisan kita. bersihkanlah hati kita itu dari hal-hal yang buruk yang dapat merugikan kita nantinya.
Jika lisan ingin mengunjing atau mengosip, berfikirlah bahwa siapakah kita.., hingga merasa sok tau dengan orang yang digunjing. Kita tidak tau apa-apa tentangnya dan jangan menilai sesuatu dari covernya saja dengan lisan kita.

Jika lisan ingin menghina, mencaci & mengkritik orang lain berkacalah pada diri sendiri. Apakah kita sudah sempurna, bebas dari kesalahan, dan mau untuk dikritik oleh orang lain..? pastinya banyak orang yang merasa tidak punya kesalahan dan merasa dirinya lebih baik serta lebih sempurna dari orang lain hingga seenaknya dan seakan punya hak untuk menghina ataupun mengkritik tapi tidak mau dihina atau dikritik orang lain.


Memang sangatlah penting untuk menjaga lisan kita dari perkataan buruk, karena perkataan dari lisan yang kita keluarkan itu adalah cerminan hati dan keimanan kita sebagai orang yang beragama. Suatu saat nanti di hari penimbangan dosa dan pahala nanti lisan kita akan bersaksi dan tidak akan bisa berdusta tentang bagaimana kita menggunakan lisan selama hidup di dunia ini. Sekian tulisan dari saya ini semoga apa yang saya sampaikan ini bisa menjadi sesuatu yang bermanfaat bagi para pembaca blog saya ini… terimakasih telah berkunjung!

0 Comments

Posting Komentar